Waspada jika kamu sering mengobrol mendalam dan panjang lebar, serta
bertukar pesan singkat dengan lawan jenis yang bukan pasanganmu! Jika jawabannya iya, jangan-jangan kamu sudah menuju
dalam proses selingkuh hati. Selain selingkuh fisik, selingkuh jenis ini tidak
kalah berbahaya bagi keharmonisan pasangan.
Banyak orang mengira bahwa pria selingkuh dan meninggalkan istrinya untuk wanita yang lebih seksi
atau lebih cantik. Sementara wanita akan meninggalkan suaminya demi pria yang
lebih mapan. Namun, penelitian menemukan bukan hanya itu alasan utama seseorang
berselingkuh. kedekatan emosional
merupakan factor pencetus perselingkuhan
Perselingkuhan bukan hanya didasari atas hasrat untuk berhubungan seksual dengan pasangan yang lebih menarik atau menantang.
Justru salah satu alasan utama pria berselingkuh karena kurangnya kedekatan
emosional dengan pasangan.
jika pasangan kurang kedekatan
emosional, maka risikonya lama-kelamaan pasangan dapat menjadi kurang
menghargai keberadaan satu sama lain. Kurangnya rasa penghargaan inilah yang
kemudian menjadi salah satu kunci utama pria membangun kedekatan emosional
dengan orang lain yang bisa memberikannya penghargaan.
Banyak macam perselingkuhan yang mungkin terjadi di
sekitarmu, salah satunya adalah selingkuh hati. Umumnya orang yang menjalani selingkuh hati
merasa bahwa ada yang kurang dalam pernikahannya, sehingga ketika ada pria atau
wanita lain yang dapat diajak bicara dengan nyaman, dia merasa diperhatikan dan
diinginkan.
Meski tidak selalu melibatkan kontak fisik, bukan berarti selingkuh hati
tidak salah. Justru banyak hubungan yang awalnya hanya berdasarkan emosional,
berujung kepada hubungan seksual.
Lebih jauh, selingkuh hati bahkan lebih berbahaya dibandingkan perselingkuhan
fisik. Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak selalu memiliki kedekatan
dan kasih sayang. Namun sebaliknya, selingkuh hati melibatkan sisi emosional,
yaitu keterhubungan, kedekatan, saling menyukai, dan pada akhirnya mencintai.
Memang tidak semua perselingkuhan akan berakhir dengan
perpisahan atau perceraian. Tidak sedikit pernikahan yang kembali utuh setelah
perselingkuhan. Namun, diperlukan peran dari kedua pihak untuk mengevaluasi
diri, memaafkan, memberi waktu bagi satu sama lain, dan memperbarui komitmen
untuk menjalin kedekatan emosional.
Jika kamu dan pasangan memerlukan bantuan,
berkonsultasilah ke psikolog atau hypnotherapist.
Bisa menghubungi dr.Bram Natanael Sembiring ( 0853 5980
3740)
No comments:
Post a Comment