Pengertian Hipertensi
Hipertensi disebut juga dengan tekanan darah
tinggi. Cara mengetahui hipertensi ialah dengan rajin memeriksakan tekanan
darah. Untuk orang dewasa minimal memeriksakan darah setiap lima tahun sekali.
Tanda dan Gejala Hipertensi
- Sakit
kepala.
- Lemas.
- Masalah
dalam penglihatan.
- Nyeri
dada.
- Sesak
napas.
- Aritmia.
- Adanya
darah dalam urine.
Faktor Risiko Hipertensi
Seiring bertambahnya usia, kemungkinan menderita
hipertensi akan meningkat. Berikut ini adalah faktor-faktor pemicu yang dapat
memengaruhi peningkatan risiko hipertensi.
- Berusia
di atas 65 tahun.
- Mengonsumsi
banyak garam.
- Kelebihan
berat badan.
- Memiliki
keluarga dengan hipertensi.
- Kurang
makan buah dan sayuran.
- Jarang
berolahraga.
- Minum
terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein).
- Terlalu
banyak mengonsumsi minuman keras.
Risiko hipertensi dapat dicegah dengan mengonsumsi
makanan dengan kandungan gizi yang baik dan merubah gaya hidup menjadi gaya
hidup yang lebih sehat.
Diagnosis Hipertensi
Pengukuran tekanan darah dalam
takaran merkuri per milimeter (mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan, yaitu
tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat
jantung berdetak memompa darah keluar. Sedangkan tekanan diastolik adalah
tekanan darah saat jantung tidak berkontraksi (fase relaksasi) . Anda dianggap
mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi jika hasil dari beberapa kali
pemeriksaan, tekanan darah Anda tetap mencapai 140/90 mmHg keatas.
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi
- Mengonsumsi
makanan sehat.
- Mengurangi
konsumsi garam dan kafein.
- Berhenti
merokok.
- Berolahraga
secara teratur.
- Menurunkan
berat badan, jika diperlukan.
- Mengurangi
konsumsi minuman keras.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika tekanan darah tinggi mulai mengganggu
kesehatan dan aktivitas sehari-hari, segeralah menghubungi dokter guna mendapat
penanganan yang tepat.
No comments:
Post a Comment